Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repo.stikmuhptk.ac.id/jspui/handle/123456789/133
Title: | Pengembangan Diagnostic Tools Fungsi Seksual pada Wanita yang Mengalami Kekerasan dalam Rumah Tangga | Authors: | Lidia Hastuti STIK Muhammadiyah Pontianak |
Keywords: | Pengembangan, Diagnostic tools, fungsi seksual, wanita | Issue Date: | 7-Sep-2018 | Abstract: | Latar Belakang: Kekerasan terhadap perempuan oleh pasangan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius yang dapat mengakibatkan cedera serta konsekuensi kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang. Kekerasan terhadap perempuan merupakan bentuk pelanggaran hak azasi manusia, dan berdampak langsung pada kondisi kesehatan wanita baik masalah fisik, psikis maupun sosial. Menurut catatan tahunan komisi nasional perempuan tahun 2017 dilaporkan sebanyak 259.150 kasus kekerasan terhadap perempuan selama tahun 2016. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menempati posisi kasus yang paling banyak di adukan yaitu sebanyak 903 kasus (88%) dari total 1.022 kasus yang masuk. Kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga dapat menyebabkan masalah yang besar pada kesehatan reproduksi wanita, terutama fungsi seksualnya. Penelitian melaporkan, 20%-30% wanita mengeluh mengalami disfungsi seksual seperti tidak tertarik terhadap seksual, kesulitan lubrikasi, dan kesulitan mencapai orgasme, sementara kita ketahui bahwa seksualitas adalah bagian sangat penting dalam kehidupan berkeluarga. Keluarga yang harmonis akan menjamin kehidupan seksualitasnya. Wanita yang mengalami KDRT berisiko mengalami gangguan fungsi seksual dan cenderung menyembuhkan diri sendiri dan menutup diri. Korban kekerasan menjadi masalah yang tidak berkesudahan. Identifikasi dan penanganan secara khusus pada masalah seksual wanita yang mengalami kekerasan belum ada di tatanan pelayanan kesehatan. Sampai saat ini belum ada diagnostic tools untuk mengidentifikasi fungsi seksual pada wanita yang mengalami kekerasan, sehingga masalah dapat segera diatasi. Tujuan Penelitian: Eksplorasi masalah-masalah seksual dan upaya pencarian pertolongan masalah seksual yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, menyusun blue print, mengembangkan dan melakukan uji coba diagnostic tools fungsi seksual pada wanita yang mengalami kekerasan. Metode penelitian: Penelitian akan dilaksanakan di dua lokasi penelitian yaitu Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya dengan pendekatan mixed method. Penentuan sampel penelitian dengan maximum variation sampling dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Penggalian data kualitatif menggunakan indepth interview dan focus group discussion (FGD). Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara. Validitas dan reliabilitas penelitian mengacu pada 5 vi kategori validity yaitu yaitu descriptive, interpretative, theoretical, generalizability, dan evaluative. Analisis data dengan menggunakan analisis tematik. Tahap berikutnya penelitian kuantitatif, yaitu mengembangkan dan melakukan uji coba diagnostic tools yang telah disusun berdasarkan hasil temuan penelitian tahap pertama. Diagnostic tools akan dilakukan expert review (telaah pakar) untuk menilai kesesuaian isi dengan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan seksualitas berdasarkan evidence based. Diagnostic tools yang telah dilakukan telaah pakar akan dilakukan uji validitas pada wanita yang mengalami masalah seksual akibat kekerasan dengan jumlah sampel minimum 30 responden. Peneliti melakukan uji analisis data untuk menilai validitas dan reliabilitas instrumen diagnostic tools yang disusun. Analisis data menggunakan software analisis data | URI: | http://repo.stikmuhptk.ac.id/jspui/handle/123456789/133 |
Appears in Collections: | Karya cipta |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Formulir HKI & artikel Pengembangan Diagnostic tools.pdf | Artikel dan dokumen lengkap usulan HKI | 1.69 MB | Adobe PDF | View/Open |
Google ScholarTM
Check
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.