KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH (DM TIPE 2) PADA TN. AR DI RUANG DIAMOND RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Abstract

Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang disebabkan oleh ketidakmampuan pankreas untuk mensekresi insulin, gangguan kerja insulin, atau keduanya. Gula darah tinggi kronis menyebabkan kerusakan jangka panjang dan kerusakan berbagai organ seperti mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah (American Diabetes Association, 2020). Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan prevalensi DM pada penduduk dewasa di Indonesia sebesar 6,9% pada tahun 2013 meningkat menjadi 8,5% pada Tahun 2018 (Kemenkes, 2018). Prevalensi DM Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2018 sebanyak 28.343 penderita, prevalensi di kota Pontianak sebanyak 3.611 penderita. Tujuan: Untuk mengetahui bagaimanakah Asuhan Keperawatan Pada Tn. AR dengan Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Diabetes Melitus tipe 2 Di Ruang Diamond Rumah Sakit UNTAN. Metode: Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan penyelesaian masalah pada karya ilmiah ini adalah menggunakan strategi pelaksanaan diagnosa asuhan keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Hasil: Berdasarkan data subjektif dan data objektif masalah keperawatan yang timbul pada klien yaitu ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d resistensi insulin, Risiko penurunan curah jantung b.d perubahan irama jantung, risiko jatuh b.d perubahan kadar glukosa darah kemudian peneliti membuat rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi yang dilakukan peneliti. Kesimpulan: diagnosa keperawatan ketidakstabilan kadar glukosa darah dan risiko penururnan curah jantung teratasi sebagian sedangkan risiko jatuh teratasi